Pessel(SUMBAR).WP- Tour de Singkarak memasuki hari terakhir, Minggu (11/11/2018). Di Etape ke VIII yang megambil rute Pesisir Selatan – Kota Pariaman, hanya diikuti 76 pembalap tersisa. Mereka akan berjuang keras untuk memperoleh hasil maksimal. Gelar juara baru TdS yang ke Sepuluh akan di tentukan hari ini, di rute sepanjang 158 kilometer.
Tiga titik sprint masing-masing terdapat di Tarusan, Bungus dan Lubuk Alung serta Dua titik King Of Mountain di Bungus dan Bukit Lampu, tantangan pada rute di etape terakhir ini. Sebelum finish di Kota Pariaman, seluruh pembalap akan melintas di beberapa titik seperti di Sago, Tarusan, Bungus, Sutan Syahrir, Jend Sudirman, Khatib Sulaiman, Pasar Lubuk Buaya, dan Patung Ikan Lubuk Alung.
Meski masih di atas kertas, namun posisi pebalap berdarah Australia atas nama Jesse Ewart dari Sapura Cycling Team Malaysia yang hingga saat ini masih masih kuat bertengger di urutan pertama klasemen sementara dengan total catatan waktu 27.39.32, sama sekali belum aman. Gelar juara umum TdS 2018, bisa saja lepas dari tangannya, jika ia tak mampu tampil habis-habisan di etape terakhir ini.
Pebalap Holler Nikodemus dari Bike Aid Germany yang berada di urutan kedua klasemen sementara dengan catatan waktu 27.39.52. Di urutan ketiga ada pembalap dari 7Eleven-Cliqq Roadbike Philippines atas nama Felipe Marcelo yang membukukan total catatan waktu 27.39.59, merupakan dua pembalap yang menjadi ancaman serius bagi Jesse.
Jesse harus bisa menorehkan catatan waktu lebih cepat dari kedua pesaingnnya itu, jika ingin mencatat sejarah baru di Tour de Singkarak 2018.
Di perhelatan Tour de Singkarak sebelumnya, pebalap dari Iran, selalu mendominasi di setiap etape.
Diketahui, Tour de Singkarak, tidak hanya sebuah iven balap sepeda semata. Iven ini, mengawinkan antara olah raga dengan kepariwisataan. Sasarannya, destinasi wisata, kuliner dan kearifan lokal Minangkabau dapat dikenal dan terekspouse lebih baik lagi.
# Eli | Rel