Wakil Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menanggapi soal kecelakaan pesawat yang terjadi beberapa waktu lalau di sela-sela Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Bali. (Foto :Nadya/rni) |
BALI.WP- Wakil Ketua Komisi V DPR RI Lasarus berharap dengan telah ditemukannya black box atau kotak hitam pesawat Lion Air JT-610 yang mengalami insiden kecelakaan di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat beberapa waktu yang lalu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dapat segera melakukan tugasnya untuk mengungkap penyebab dari kecelakaan tersebut. Mengingat ini adalah pesawat yang masih tergolong sangat baru.
“Ini pesawat baru, bahkan pesawat sangat baru. Datang tanggal 13 Agustus, mulai beroperasional 15 Agustus tahun 2018. Baru beberapa bulan yang lalu, terus bisa terjadi insiden seperti ini. Tentu seluruh rakyat Indonesia dan masyarakat dunia penerbangan ingin tahu apa sebabnya, yang menyebabkan kejadian ini bisa terjadi,” kata Lasarus di sela-sela Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Bali, Kamis (01/11/2018).
Legislator PDI-Perjuangan ini juga berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali, dan dirinya mendorong mitra kerja Komisi V DPR RI, dalam hal ini Kementerian Perhubungan untuk melakukan pengawasan terhadap kelaikan penerbangan yang ada saat ini. Dirinya juga meminta Kemenhub untuk menjadikan zero tolerance terhadap keselamatan penumpang dijadikan prioritas utama.
Lasarus juga berasumsi bahwa kecelakaan pesawat tersebut terjadi akibat adanya maintenance yang kurang baik dari maskapai Lion Air. Legislator daerah pemilihan Kalimantan Barat (Kalbar) itu berdalih bahwa pesawat baru jika tidak mendapatkan perawatan atau maintenance yang bagus, maka tidak akan maksimal.
“Ini pesawat baru, tapi sebaru apapun pesawat kalau tidak dilakukan perawatan dengan baik, tentu bisa rusak. Kalau kerusakan tidak diperbaiki secara maksimal, inilah yang terjadi. Pemikiran kita sebagai orang awam seperti itu. Tapi marilah kita bersama-sama bersabar, menunggu fakta sebenarnya yang akan diungkap oleh KNKT,” ajak Lasarus.
Mengenai apakah perlu dilakukan audit terhadap perusahaan pensupplai pesawat Boeing yang menjadi jenis pesawat naas yang dipakai Lion Air pada penerbangan Jakarta-Pangkal Pinang itu, Lasarus merasa lebih baik dilakukan audit internal lebih dulu. Menyangkut perusahaan Boeing sendiri pastinya akan me-review hasil buatannya, karena ini menyangkut bisnis yang ada.
Senada dengan Lasarus, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Anton Sukartono Suratto juga sependapat bahwa persoalan kecelakaan Lion Air tidak lain karena masalah perawatan. “Intinya masalah perawatan. Saya yakin semua pesawat itu sama semua, perlu maintenance yang bagus. Dengan black box yang ditemukan, saya harap kejadian ini tidak akan terulang kembali,” harap legislator Partai Demokrat itu.
# Eli | Parlementaria/ndy/sf