San Francisco(AS).WP- Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di San Francisco berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan perayaan natal yang diselenggarakan oleh IMAPA USA (Ikatan Pelajar Mahasiswa Papua di Amerika Serikat) di Everett, negara bagian Washington, pada 23-24 Desember 2018. Sebanyak 130 mahasiswa Indonesia berasal dari Papua di Amerika Serikat menghadiri rangkaian perayaan Natal dimaksud. Rangkaian kegiatan perayaan Natal 2018 dimulai dengan kegiatan ibadah keagamaan di hari pertama dan dilanjutkan dengan sesi loka karya (Meet and Greet with the Papuan Students) di hari ke-dua dan membahas topik “Pengembangan Pendidikan dan Penyediaan Lapangan Pekerjaan di Provinsi Papua”.
Perayaan natal pada tanggal 23 Desember di Everett Community Church of God, negara bagian Washington, berlangsung meriah, diawali dengan ibadah keagamaan serta kutbah natal oleh Pendeta Aseri Kunnawave dari Fiji. Selanjutnya acara diramaikan dengan menyanyikan serangkaian lagu persembahan dan tarian bersama.
Dalam kesempatan tersebut, perwakilan dari Pemerintah Provinsi Papua, Bapak Laus D.C Rumayom, atas nama Gubernur Provinsi Papua yang berhalangan hadir, menyampaikan apresiasi atas peluncuran organisasi IMAPA USA dan diharapkan organisasi dapat menjadi sarana untuk meningkatkan peran mahasiswa Indonesia asal Papua di AS untuk dapat menjadi agent of change agar dapat membangun provinsi Papua lebih baik lagi di masa mendatang.
Konsul Penerangan, Sosial dan Budaya KJRI San Francisco, Riena Dwi Astuty, dalam sambutannya menyampaikan bahwa perayaan natal sebagai momen berharga untuk berbagi kebahagiaan dan menyebarkan kedamaian di mana pun, terlebih dengan keberagaman bangsa Indonesia, diperlukan sikap saling mengasihi, menjaga, mendukung dan menghormati untuk terus menjaga persatuan NKRI.
Sementara itu, pada sesi loka karya di hari ke-dua, Konsul Penerangan, Sosial dan Budaya KJRI San Francisco memaparkan kunci sukses menuntut ilmu di luar negeri serta berbagai peluang kerja yang dapat dimanfaatkan oleh para mahasiswa dengan semakin pesatnya pembangunan infrastruktur di provinsi Papua dan kemajuan teknologi saat ini. Mahasiswa dapat memanfaatkan industri teknologi dan perusahaan start-up yang sedang berkembang pesat di Indonesia untuk dapat memajukan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Selanjutnya, Laus D.C Rumayom, S.sos, M.Si sebagai perwakilan dari Pemerintah Provinsi Papua, menyampaikan paparan mengenai Dinamika Pembangunan Papua. Ia mengajak Mahasiswa Papua untuk bangkit dan menjadi agen perubahan dimana Mahasiswa dituntut untuk mengembangkan pemikiran strategis demi menghadapi tantangan perubahan ekonomi global dan Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Pada sesi tanya jawab, mahasiswa aktif bertanya seputar permasalahan pendidikan, dan potensi lapangan pekerjaan yang dapat digarap mahasiswa asal Papua di Indonesia setelah mereka menyelesaikan studinya. Mereka berharap dukungan dari perwakilan pemerintah RI di AS untuk dapat menjadi jembatan melalui pemberian informasi mengenai kesempatan magang di perusahaan-perusahaan start-up di Indonesia dan kemungkinan potensi kerjasama dengan perusahaan teknologi di AS.
Michael Anis Labene, Ketua IMAPA AS menyatakan dengan perkembangan usaha ekonomi berbasis teknologi yang semakin meningkat di Indonesia, mahasiswa Papua harus belajar mengenai potensi ini. Selain itu, program pemerintah saat ini sudah banyak membantu membuka akses konektivitas di Papua, dan hal ini merupakan saat yang tepat bagi generasi millenial Papua untuk masuk dan mempergunakan kesempatan yang telah tersedia untuk membangun provinsi Papua dan wilayah-wilayah lain di Indonesia.
# Eli | Puspen Kemlu