Sejarah Gunung Rinjani Lombok
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi Nusa Tenggara barat, dimasa lampau. Gunung Rinjani dengan ketinggian ± 5.000 m diatas permukaan laut, dengan letak sebelah barat Gunung Rinjani kini. Pada jaman Praquarter (>1,8 Juta Tahun yang lalu), daerah Rinjani merupakan endapan batuan sedimen. Pada masa Plistosen (<1,8 Juta Tahun yang lalu) terjadi aktifitas vulkanik, sebagai akibat dari berlangsungnya gejala tektonik vulkanik, menerobos keluar sampai permukaan berupa kegiatan letusan atau lelehan lava.
Pada masa fase penghancuran gunung api. Gunung Rinjani telah membentuk suatu Kaldera yang sebagian besar terisi air dan membentuk danau yang dinamakan Danau Segara Anak (± 2.010 m dpl) kedalaman ± 230 meter, berbentuk bulan sabit dengan luasan sekitar 1.100 Ha. Akibat tektonik vulkanik yang terus menerus di tengah-tengah kaldera,maka munculah kerucut baru gunung api yang dinamakan Gunung Baru Jari (± 2.376 m dpl).
Sejarah letusan Gunung Rinjani dimulai sejak tahun 1847 sampai tahun 2004, telah sembilan kali meletus yang berkisar di bagian dalam kaldera, sedangkan kawah Gunung Rinjani sendiri belum pernah tercatat letusan.
Taman Nasional Gunung Rinjani LombokTaman Nasional Gunung Rinjani
Taman Nasional Gunung Rinjani LombokTaman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) adalah salah satu ekosistem dengan tipe hutan hujan, pegunungan dan savana yang terletak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. TNGR ditetapkan sebagai kawasan Taman Nasional melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.280/Kpts-II/1997 dengan luas 40.000hA walaupun dilapangan luasnya lebih dari 41,000hA.
Keanekaragaman Hayati
TNGR memiliki ragam flora antara lain; Jelatang (Laportea Stimulans), Dedurenan (Aglaea Argentea), Bayur (Pterospermum Javanicum), Beringin (Ficus Benjamina), Jambu-jambuan (Syzygium sp) Keruing (Dipterocarpus Hasseltii), Rerau (D. Imbricatus), Cemara Gunung (Casuarina Junghuniana)Eidelweis, (Anaphalis Javanica) dan beberapa macam Anggrek Hutan Endemik yaitu Perisstylus Rinjaniensis dan Perisstylus Lombokensis.
Sementara ragam fauna yang dimiliki oleh TNGR adalah antara lain; Musang Rinjani (Paradoxurus Hemaprhoditus Rinjanicus), Rusa (Muntiacus Muntjak Nainggolani), Lutung budeng (Trachypithecus auratus kohlbruggei), Trenggiling (Manis Javanicus), burung Cikukua Tanduk (Philemon Buceroides Neglectus), Dawah Hutan (Ducula Lacernulata Sasakensis), Kepodang Kuduk Hitam (Oriolus Chinensis Broderipii) dan beberapa jenis reptilia ditambah sejumlah jenis ikan air tawar yang hidup di danau Segara Anak, antara lain; Mujair dan Karper.
Topografi
Dikepundan pegunungan (2.800mdpl) terdapat kawah mati akibat letusan gunung Rinjani yang (diperkirakan terjadi pada zaman Plistosen <1,8 juta tahun yang lalu, BTNGR) membentuk sebuah danau yang sangat luas (1.100hA) dengan pemandangan yang indah.
Danau itu disebut Danau Segara Anak, dari bahasa Sasak kurang lebih berarti Laut Kecil. Cukup menggambarkan luas dari danau tersebut. Kedalaman air danau diperkirakan sekitar 160m - 230m. Suhu air danau beragam dari sisi lain ke sisi yang lain. Air danau ada yang berbau belerang yang sangat kuat sehingga mirip seperti moffet yang sangat berbahaya tapi adapula yang berbau seperti air pegunungan.
Di tengah danau Segara Anak muncul sebuah gunung baru yang disebut Gunung Baru Jari. Gunung Baru Jari ini dipercaya bertambah tinggi dalam setiap tahunnya.
Curah hujan rata - rata di kawasan ini adalah 2.000ml/tahun dengan letak ketinggian dari 550mdpl - 3.726mdpl.
Mitos
Gunung Rinjani menyimpan sejumlah misteri. Salah satu misteri terbesarnya adalah Dewi Anjani. Dewi Anjani konon adalah keturunan langsung Raja Selaparang hasil dari pernikahan sang Raja dengan mahkluk halus yang bermukim di gunung Rinjani ketika dia memohon hujan untuk daerahnya karena kekeringan panjang yang melanda kerajaan Selaparang pada masa itu.
Karena itulah sampai saat ini masyarakat suku Sasak dan Hindu Dharma di pulau Lombok sering melakukan ritual Mulang Pekelem yaitu ritual memohon hujan kepada Dewi Anjani dengan memberikan sesembahan berupa lempengan emas yang berbentuk segala macam mahkluk air dengan cara ditenggelamkan ke danau Segara Anak.
# Eli | mediabenangmerah