Pati - Sebanyak 160 peserta perwakilan Mahasiswa Sekabupaten Pati, mengikuti seminar dengan tema “Merawat Kebhinekaan Untuk Tangkal Paham Redikalisme” yang diselenggarakan oleh Kantor Kesbangpol Kabupaten Pati di Gedung Korpri Pati. Selasa, 13 Agustus 2019.
Dalam kegiatan yang berlangsung sekitar tiga setengah jam ini, dihadiri oleh Kepala Kesbangpol Kabupaten Pati Drs. Susanto, M.M, Pasi Intel Kodim 0718/Pati Lettu Inf Suwoyo dengan menghadirkan narasumber Dandim 0718/Pati Letkol Arm Arief Darmawan, S.Sos, Kanit IV Intel Polres Pati Aiptu Zaenuri, SH, dan Dosen Ilmu Politik Fisip Unwahas (Universitas Wahid Hasyim) Agus Riyanto.
Dalam Sambutan Bupati Pati yang dibacakan oleh Kepala Kesbangpol Pati, memberikan penghargaan setinggi tingginya kepada seluruh penyelenggara yang telah memprakarsai terlaksananya kegiatan yang juga merupakan salah satu kegiatan peringatan hari jadi Kab Pati Ke-696 dan HUT Kemerdekaan RI Ke-74.
Salah satu tantangan yang kini dihadapi oleh masyarakat dunia khususnya Indonesia adalah berkembangnya faham “Radikal” yang berpotensi mengancam stabilitas Negara.
Masalah Radikal di Indonesia masih persoalan serius, walaupun sudah banyak pelaku teror yang tertangkap dan menjalani proses hukum.
Kepala Kesbangpol berharap sikap atau faham Radikalisme/Terorisme hendaknya jangan dikaitkan dengan agama tertentu saja, karena paham demikian bisa terjadi di agama apa saja.
Diakhir sambutan, pihaknya juga berpesan agar kewaspadaan tidak salah kaprah, dan sembarang menuduh kelompok tertentu sebagai kelompok Radikal.
Menurut narasumber Dosen Ilmu Politik Unwahas, menyampaikan bahwa ancaman nyata generasi muda ada empat yakni Radikalisme, Narkoba, Hedonisme, Pornografi.
Dalam kesempatan kali ini narasumber pertama mengupas tuntas tentang pengertian tentang Radikal berasal dari bahasa latin yang artinya akar, dalam arti luas Radikal merupakan faham yang menghendaki adanya perubahan dan perombakan besar untuk mencapai kemajuan.
Sedangkan ciri sikap radikal meliputi sikap tidak toleran dan tidak mau menghargai pendapat atau keyakinan orang lain, Sikap fanatik yang selalu merasa benar sendiri dan menganggap orang lain salah, Sikap esklusif yaitu membedakan diri dari kebiasaan orang lain, Sikap revolusioner yaitu menggunakan kekerasan dalam menggapai tujuan.
Dijelaskan pula media penyebaran paham Radikalisme melalui Pendekatan personal, Forum diskusi, pengajian, peer group, kelompok kajian, Media publikasi, Internet, website, Facebook, WA (whatsapp) grup dengan Isu yang disebarkan antara lain Ketidakadilan, Perubahan ekonomi, kemiskinan, ancaman internasional dan agama
Dosen Unwahas ini juga memberikan materi Wawasan kebangsaan, menjelaskan pengertian Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Empat Pilar Wawasan Kebangsaan pun tak luput dari penjelasanya yang meliputi Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI harga mati.
Sementara itu Narasumber yang kedua adalah Dandim 0718/Pati Letkol Arm Arief Darmawan, S.Sos mengulas dan mengingatkan kepada generasi muda bahwa kekuatan militer sebagai pelindung bangsa dan negara dari rongrongan kelompok yang menghendaki NKRI bubar baik ancaman dari luar negeri maupun dalam negeri, Kemanunggalan TNI dan rakyat sebagai kekuatan perang yang dasyat sangat ditakuti oleh negara negara besar di dunia.
Dandim juga menjelaskan tentang Kemampuan personil dan alutsita TNI harus kuat untuk menjaga tanah air dan bangsa, taktik perlawanan gerilya tidak dimiliki oleh negara lain, dan sudah banyak negara mengadopsi taktik tersebut tapi sangat kesulitan untuk melibatkan rakyat dalam berperang, kehormatan dan harga diri bangsa adalah diatas segala –galanya.
Diakhir paparannya, Letkol Arief mengajak serta menghimbau kepada para peserta untuk bijaksana mencermati dan menanggapi berbagai pemberitaan yang muncul diberbagai media sosial karena di era modernisasi ini semua pemberitaan tidak terbendung baik itu berita yang benar maupun berita hoax sangat tipis perbedaannya. (snpt/pen)