Padang.wp.com.59 Tahun lalu pertempuran Laut Aru menjadi saksi bisu,dalam sejarah yang tidak bisa dilupakan bagi prajurit Matra Laut Jumat 15 Januari 2021.

Melalui pertempuran yang tidak seimbang para kesatria Matra Laut tetap memberikan perlawanan terhadap kapal perang Belanda. Tepat pada tanggal 15 Januari 1962 Komodor Yos Sudarso gugur, bersama tenggelamnya KRI Matjan Tutul.

Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) II Laksamana Pertama TNI Hargianto.S.E., M.M.,M.Si(Han) bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) pada kegiatan tabur bunga di perairan Teluk Bayu Padang, dalam rangka memeringati hari Dharma Samudera.

Di awali dengan pembacaan amanat Bapak Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono.S.E., M.M., oleh Danlantamal, di lanjutkan dengan pelarungan bunga di perairan Teluk Bayur Padang menggunakan KRI Kalahitam 828.

Pembacaan amanat Kasal oleh Danlantamal menyampaikan,Saya mengajak para hadirin dan peserta upacara sekalian untuk tak henti hentinya selalu memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah Subhanahu Wata'ala, karena berkat limpahan Rahmat dan Hidayahnya kita dapat melaksanakan peringatan Hari Dharma Samudera Tahun 2021 dalam keadaan Sehat Wal'afiat, meski masih dalam masa pandemi Covid-19.

Sebagai bangsa Maritim yang besar, para pejuang laut sejak jaman kerajaan Nusantara selalu berjuang dengan tegar menghadapi bangsa penjajah, yang ingin menjarah Bumi Pertiwi. Darah, Keringat dan Air Mata para Pahlawan dan pejuang laut menetes di laut Nusantara demi Kemerdekaan yang kita nikmati bersama saat ini. Armada Adipati Unus dan Fatahillah dari kesultanan Demak harus menghadapi kekuatan Portugis. Demikian juga dengan Laksamana Malahayati. Perjuangan dimana mana di beberapa daerah Nusantara juga terjadi.

Mendidihnya  gelora darah pejuang laut Nusantara ini, tetap mengalir di tubuh Prajurit Angkatan Laut Republik Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. 

Untuk itu sudah seharusnya dan sewajarnya kita menghargai dan menjunjung tinggi semangat kepahlawanan para kesatria samudera pembela negara. Peringatan hari Dharma Samudera kali ini hakekatnya merupakan refleksi pada penghargaan yang tinggi kepada seluruh Pahlawan Samudera Nusantara.

Kasal juga menyampaikan rencana awal hari Dharma Samudera di laksanakan di Natuna secara terpusat, akan tetapi di robah karena adanya musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu Jakarta, maka pelaksanaan di upacarakan secara sederhana di Dermaga Kolinlamil Jakarta. Perubahan ini merupakan Wujud Empati Kita Bersama.

Dalam rangka memfokuskan kekuatan Alutsista dan Personel TNI Angkatan Laut untuk mendukung operasi pencarian dan pengangkatan pesawat Sriwijaya air SJ 182.

TNI Angkatan Laut telah mengerahkan segala daya dan upaya, berupa Alutsista dan Personel dalam pencarian korban, badan pesawat dan black box Sriwijaya air. Respon cepat satuan TNI Angkatan Laut yang tergelar di lapangan merupakan wujud nyata kehadiran (Sea Presence) TNI Angkatan Laut yang selalu siaga dalam memenuhi panggilan tugas. Hal ini membuktikan kekuatan TNI Angkatan Laut yang siap di operasikan (Operational Ready Force) yang bertumpu pada Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT)

Kasal juga menghimbau kepada prajurit Jalasena, Dimanapun kalian berada dan bertugas, Tanamkan Dalam Benak Kalian , Saat Negara Memanggil Kekuatan Angkatan Laut Harus Berada Di Garis Depan, Saat Negeri Ini Membutuhkan, Tak Ada Lagi Jawaban, Serahkan Jiwaraga Kalian,, Kasal juga menyampaikan dan mengingatkan momentum hari Dharma Samudera kali ini, Bersama Untuk Bertekad Mewujudkan Nilai Patriotisme, Kepahlawanan dan Kepemimpinan yang di wariskan oleh para pendahulu kita dalam pengabdian kepada TNI Angkatan Laut.

Selaras dengan semanagat "Jalesveva Jayamahe" Justru di Laut Kita Jaya, atau Di Laut Kita Menang. Harapan ini merupakan menginspirasi bangsa Indonesia untuk menuju kata kunci untuk kejayaan Bangsa Menuju Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia. 

Demikian amanat Kasal yang di bacakan Danlantamal II pada saat upacara hari Dharma Samudera di pelabuhan Teluk Bayur Padang.

Hadir pada upacara tabur bunga di KRI Kalahitam 828, Forkompinda Provinsi Sumbar, antara lain Danrem Wirabraja Brigjen TNI Arif Gajah Mada, Wakapolda Sumbar, Brigjen Pol, Edi Mardianto, Kajati Sumbar, Ka Kesbangpol Sumbar dan undangan lainya. Pejabat Lantamal II, Wadanlantamal Kolonel Marinir Freddy JH Pardosi.S.E.S.H.,M.M., Ketua Korcab II DJA I Ny Santi Hargianto, Pengurus Jalasenastri Korcab II DJA I.


Dispen Lantamal II.

 
Top