Kongres Asprov PSSI SUMBAR Melanggar Statuta akan berbuntut panjang, Manager PS Machudum Akan Bawa Keranah Hukum Melalui PTUN
Padang .Wp.Com.Kongres Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSi Sumbar sudah berakhir, hasilnya sudah tahu siapa yang jadi ketua dan anggota Komite Eksekutif periode 2021-2025.
Pihak penyelenggara boleh saja mengklaim sukses dan berlangsung demokrasi, karena peserta mengamini saja, monggo monggo.
Tapi diluar sana, Ir.Suparman,SH,MH,M.Si pemilik klub Machudum’s yang sudah malang melintang di persepakbolaan merasa dikerjain haknya sebagai calon yang menyatakan maju sebagai Ketua Asprov PSSi Sumbar.
Sebab, mantan alumni STM Negeri 1 Padang itu merasa dihalang-halangi oleh oknum panitia sebagai competitor calon ketua bola kaki di Ranah Minang.
“Saya dapat surat melalui WhatsApp tanggal 22 November 2021, langsung hari itu juga mendaftar diri menyatakan maju sebagai kompetitor incumbent Indra Dt Rajo Lelo. Tapi panitia menolak dan menyatakan pendaftaran sudah ditutup,” jelas Suparman.
Akhirnya, incumbent Indra Dt Rajo Lelo tak ada saingannya dan dipilih secara aklamasi. Kongres yang dibuat tanggal 27 November 2021 dinyatakan halal. Kenapa saya sebut dibuat?. Kata Suparman, kalimat dibuat Bahasa hukumnya beda dengan dilaksanakan. Kalau dibuat berarti sudah ada scenario pengkondisian siapa yang akan disuruh jadi ketua.
Namun tuduhan pengkondisian tersebut langsung dibantah oleh Ketua Pelaksana Yulius Dede. Dikutip dari media onlin .warta persada .com . Dia menerangkan, Kongres berlangsung demokrasi sesuai statuta dan regulasi PSSi.
“Semuanya sudah sesuia dengan mekanisme dan statuta yang ditetapkan PSSI,” ujarnya.
Jawaban seperti membuat Suparman semakin meradang , selaku orang partisi hukum yang mengerti aturan hukum, Suparman mengatakan jawaban itu jawaban ngaur,dan jawaban bodoh.
“Coba jelasin pasal pasalnya yang katanya sudah sesuai dengan statut pssi,jangan hanya ngomong doang,” Tuturnya.