SIKABALUAN.Wp.Com.Meningkatkan ekonomi degan cara memanfaatkan akar, atau limbah kayu menjadi sumber pendapatan di masa sulit pada saat pandemi covid 19,Sabtu 05/22.

Luter sapatundai,salah satu warga desa muara sikabaluan,yang ada di dusun Nang-nang,sejak di rumahkan dari pekerjaanya sebagai security di kantor desa muara sikabaluan,dan sekarang dia merintis pekerjaanya menjadi peng'rajin limbah kayu dari akar untuk di jadikan barang yang berkualitas dan memiliki nilai jual yang cukup untuk menghidupi keluarganya.

"Dia mengaku,di masa sulit seperti sekarang ini,tentunya menjadi tantangan untuk menghidupi 2 orang anak dan 1 istri,bagi luter memang sagat sulit,namun hal itu juga sudah menjadi tanggung jawab sebagai kepala keluarga untuk menafkai keluarga.

"Dengan saya berpikir dan melihat perkembagan jaman teknologi yang sekarang ini,separti banyaknya saya melihat contoh di Chanel youtube,degan pemamfaatan akar kayu menjadi barang unik, dan juga mempunyai nilai jual yang cukup,dan ketertarikan para pembeli untuk melirik hasil karya saya,tentunya saya harus lebih memilih dan melihat serat kayu alami yang saya pakai"ucap luter

Kata dia"sejak saya mulai berkarya di bidang furnitur,ekonomi saya lumayan untuk bisa menghidupi keluarga,saya juga dulunya bingung mau kerja apa,Sedangkan untuk harga satuan berpariasi,mulai dari 1,5 juta/set,hingga mencapai 2,5 juta/set,dan itu harga lokal"katanya...

Untuk omset pendapatan/bulanya juga tak menentu,untuk satu bulan ada pesana 1 sampai 3 set,namun hal itu tetap saya syukuri"sambungnya

Dengan keseriusan saya,dan Melihat kreatifitas saya,pihak pemerintah desa muara sikabaluan,melirik hasil karya saya untuk membuka peluang bergabung di bidang pemberdayaan UMKM,di bagian peningkatan ekonomi di masa pandemi covid 19 ini.

Sedangkan untuk jenis kayu yang di pakai untuk bahan material jenis,antipan,Rigin,regas dan pohon nagka hutan.

Untuk mewujudkan karya seni yang berkwalitas,dan untuk memberi rasa puas kepada konsumen,penggrajin kayu lebih memilih motif dan serat kayu yang alami untuk menjadikan karya seni yang berkwalitas(*)


Pewarta  : Sudarmono
Editor      : Eli yusnita

 
Top