Walikota Padang, Hendri Septa, Kamis (07/04/2022) di Auditorium Prof. Mahmud Yunus mengatakan, pelaksanaan pesantren Ramadan ini seharusnya sudah dilakukan pada tahun 2019 lalu, namun tidak terlaksana karena pandemi.
“Kegiatan ini seharusnya sudah dari dua tahun yang lalu, tapi terkendala akibat pandemi,” ungkapnya.
Hendri Septa menjelaskan pesantren
Ramadan bertujuan mampu menumbuhkan perubahan diri peserta didik yang tidak terlihat selama ini.
“Kegiatan ini sangat berdampak positif bagi peserta didik,” lanjutnya.
Menurutnya, pesantren Ramadan ini adalah salah satu tantangan untuk mahasiswa UIN dalam pelaksanaan kegiatan ini dengan target agar pesantren Ramadan ini menimbulkan efek positif bagi peserta didik ke depannya.
“Dipilihnya UIN IB sebagai tempat pelaksanaan pesantren Ramadan disebabkan oleh jati diri kampus yang bersifat mubaligh, UIN dirasa lebih tepat untuk memberikan ide dalam bidang pendidikan, terutama bidang agama,” ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Rektor UIN IB Martin Kustati mengatakan pelaksanaan pesantren Ramadan akan dilaksanakan seperti sebelumnya, meski sempat vakum selama dua tahun.
“Mekanisme pelaksanaannya sama seperti sebelumnya,” ucapnya.
Martin menjelaskan terkait pesantren Ramadan tahun ini akan lebih terfokus pada konsep pembinaan dari segi keagamaan
serta peningkatan dari kegiatan tambahan berupa hafalan mahasiswa.
“Hal ini yang akan dilakukan untuk mendapatkan dampaknya, untuk memback up kegiatan tersebut akan dipersiapkannya instruktur yang memahami pengetahuan keagamaan dan teknologi,” ungkapnya