Padang.Wp.Com.Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI) UIN Imam Bonjol Padang, gelar seminar internasional, bertemakan “Balai Gadang Annual International Conference on Islamic Economics”. Kegiatan yang digelar sehari penuh ini, Rabu, (2/11) berlangsung di UPT Asrama Haji Tabing Padang. Tampil sebagai pembicara utama Guru Besar Istanbul Ticaret University Prof. Dr. Necdet Sensoy. Guru besar Istanbul sehari-hari  mengajar  di Fakultas Ekonomi di Turkey. Selain itu juga seorang Guru Besar dari Universitas Muhammadyah Yogyakarta serta Ahmd Buchori dari lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Warek Rektor Bidang Akademik & Kelembagaan UIN Imam Bojol Padang Dr. Yasrul Huda, MA menyebutkan bahwa, seminar internasional yang dilakukan FEBI ini memberikan nuansa baru bagi perekonomian ke-Islaman utamanya masalah perbankan syri’ah di Indonesia saat ini. Sebab kita tahu bahwa di antara banyak persoalan sedang dialami oleh beberapa bangsa di dunia termasuk bangsa kita Indonesia.

Saat ini katanya, setidaknya beberapa persoalan yang tengah dialami oleh negara-negara besar dalam pengelolaan keuangan seperti Turkey bisa memberikan solusi. Sebab kita juga tahu yang pada waktu tertentu pernah pula mengalami kondisi sulit. Namun kemudian pemerintahnya dengan segenap elemen masyarakatnya menemukan langkah strategis sehingga ekonomi kembali membaik. Momentum ini diharapkan dapat menciptakan iklim baru serta meningkatan nuansa dan suasana akademik dengan tuntutan tridharma perguruan tinggi, ucapnya.

Dekan FEBI Ahmad Wira, Ph.D
Hal senada sebut Dekan FEBI Ahmad Wira, Ph.D Dt. Tiko, pada dasarnya semua agenda penting untuk seminar internasional  acuannya adalah berorientasi visi dan misi Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI). Diantara visinya adalah berupaya meningkatkan sumber daya manusia dengan selalu berkarya melalui artikel pada jurnal-jurnal bereputasi nasional hingga internasional. Inilah salah satu sumbangsih kita dalam mencarikan solusi untuk dunia ekonomi. Alasan mendasar lainya adalah, kalau setiap tenaga pendidik atau dosen di tuntut harus selalu punya inisiatif tampil dengan karya-karya ilmiah fundamental.

“Kita punya potensi untuk itu. Sebab, Sumber Daya Manusia (SDM) yang tersedia dan bergerak di fakultas ekonomi bisnis Islam sejak dulu hingga saat ini selalu punya jiwa dan kemauan dan kemampuan untuk menulis. Malah pemerintahpun dipastikan punya perhatian penuh untuk itu. Buktinya Kemenag setiap tahun menganggarkan dana untuk penelitian dosen melalui program Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat (Litapdimas). Peluang ini harus mampu memacu diri kita dalam dunia akademik,’harap Wira.  

Prof. Dr. Necdet Sensoy dalam paparanya lebih jauh menjelaskan, kondisi laporan keuangan dengan basis akuntasi saat pandemic Covid-19 memang tidak tepat sasaran. Sehingga lembaga akuntansi sedikit lemah. Hal ini terjadi hampir di seluruh dunia termasuk Indonesia. Namun, pada sisi lain juga tidak bisa dipungkiri ada kesan ternyata ada lembaga akutansi keuangan yang tetap bertahan pada beberapa tempat saja atau dikatakan tidak menyeluruh.

Dalam pengelolaan keuangan baik konvensional dan syari’ah seharusnya diharapkan bisa selalu bertahan karena ini menyangkut tata kelola keuangan. Gambaran umumnya bukti sebuah ekonomi kuat ditandai dengan teraturnya  lembaga akuntasi keuangan yang di kelola oleh pihak per-Bankan.  
Agar persoalan laporan keuangan dunia terukur dan dipercaya oleh publik, maka harus mengacu kepada standar akuntasi syari’ah yang terpercaya,’’katanya.

Pada bagian Ahmad Buchori dari lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menjelaskan bahwa OJK sebagai lembaga penjaga dan pengawas serta pengembangan jasa keuangan di Indonesia, tentunya kita harus selalu berorientasi pada aspek memberikan motivasi stabil dan menuju kemajuan bagi setiap perbankan, baik swasta atau pun milik pemerintah.
“Kita akan selalu awasi setiap aktifitasnya. Sehingga para pihak perbankan merasa perlu pembinaan dan pengawasan ketika diperlukan atau tidak diminta sekalipun. Maka melalui seminar internasional yang dilaksanakan oleh FEBI UIN Imam Bonjol Padang kali ini, kalau ini adalah sebagai wadah kita untuk menyampaikan salah satu tugas dan peran OJK dalam sistem perbankan Syari’ah di Sumbar khususnya dan Indonesia pada umumnya,’’sebutnya.

 
Top