Padang,.Wp.Com..com,- Berita tentang kasus penganiayaan kepala SMA PGAI Padang viral di media sosial. Berbagai tanggapan datang dari masyarakat tentang kasus tersebut. Ada yang prihatin, ada yang menyayangkan dengan peristiwa tersebut.

 
Untuk meluruskan berita yang simpang siur, Pengurus Besar Yayasan PGAI mengadakan jumpa pers dengan awak media bertempat di Panti Asuhan PGAI Jati Kelurahan Sawahan Kecamatan Padang Timur, Rabu (9/11/2022)

 
Dalam keterangannya, Ketua Umum PB Yayasan PGAI Padang Fauzi Bahar mengatakan, sebenarnya masa kepengurusan Yayasan PGAI sudah berakhir, akan tetapi yangt bersangkutan yakni Kepala SMA PGAI tidak mau mundur.

“Seharusnya pengurus yang lama memberikan pertanggungan jawab keuangan dan mundur dari kepengurusan” ujar mantan Walikota Padang dua periode ini.

Menurutnya, pihak PB PGAI tidak pernah berniat ingin membuat kegaduhan didalam lingkungan sekolah. Akan tetapi karena media menerima bulat-bulat seperti yang terlihat di video yang viral. “Untuk itu kami minta kepada rekan-rekan media untuk memberitakan sesuai yang kami klarifikasi hari ini” ujar Fauzi Bahar.

Baca Juga :  Advokat Senior/Ketum Lembaga Konsumen LPPKI Azwar Siri Prihatin Dugaan Main Hakim Sendiri.

 
Menurut Fauzi Bahar, sebenarnya masyarakat sekitar juga sudah gerah dengan perilaku Yunarlis. “Warga pernah mengirim surat kepada Ketua Yayasan PGAI agar mengganti Yunarlis sebagai Kepala Sekolah dengan berbagai alasan.

 
“Ada surat masuk dari warga warga Jati Kelurahan Sawahan agar Yunarlis diberhentikan sebagai kepala sekolah” ujar Fauzi Bahar.

 
Dalam surat tersebut, warga memberikan alasan kenapa Yunarlis harus diberhentikan. Berikut kutipan isi surat warga yang ditujukan kepada Ketua Yayasan PGAI .

 Kami warga Jati Kelurahan Sawahan dengan ini memohon kepada Ketua Yayasan Dr Abdullah Ahmad PGAI Padang Nama Yunarlis S.Ag (Ucok) untuk tidak dilibatkan lagi sebagai pengurus atau jabatan apapun di yayasan H.Abdullah Ahmad Jati Kelurahan Sawahan dengan alasan sebagai berikut :

1. Sejak tinggal di Jati dari tahun 2006 sampai sekarang tidak keharmonisan dengan warga sekitar.

 2. Mulai menjabat menjadi RT, sering ribut dengan warga. (Saksi-saksi masih ada sampai sekarang)

 3. Yang bersangkutan pernah melontarkan kata-kata “saya adalah presiden di yayasan Dr, H, Abdullah Ahmad PGAI Padang”

 4. Yang bersangkutan sebagai pengurus di yayasan Dr, H, Abdullah Ahmad PGAI terlalu arogan.

 5. Daftar nama warga terlampir.

 Surat ditandatangani oleh 36 orang perwakilan warga Jati Kelurahan Sawahan Kecamatan Padang Timur Kota Padang.

 (***)

 
Top