Papua Barat.Wp.Com.Program bantu UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) merupakan suatu kegiatan pengajaran dan pelatihan yang di laksanakan oleh Satgas Yonif 133/YS khususnya Pos Sabah dalam rangka mendukung pemerintah di bidang UMKM dan sebagai solusi untuk mengatasi kesulitan masyarakat dengan cara membantu pembuatan kerajinan tangan khas Papua dan kearifan lokal Kampung Sabah Distrik Aifat Selatan Kabupaten Maybrat-Papua Barat Daya, Selasa (03/10/2023).
Kegiatan yang dilaksanakan ini dipimpin oleh Serda Roki Tiawarman beserta 9 orang anggota lainnya
ikut berpartisipasi membantu pengerjaan kerajinan tangan dengan salah satu Tokoh Masyarakat di kampung sabah a.n Bapak Frans Same (45). Ia memanfaatkan barang-barang yang ada untuk dijadikan kerajinan tangan yang bernilai praktis dan ekonomis. Terkadang kerajinan tangan yang ia buat pun juga digunakan untuk kepentingan upacara adat dan pameran-pameran seperti upacara 17 agustus dan upacara adat lainnya. Kerajinan tangan yang biasa ia buat seperti ukiran Kayu, Noken, Mahkota Kepala Burung, Manik-Manik, Kalung, Gelang dan Pernak pernik lainnya.
Sementara itu menurut keterangan Danpos Sabah Letda Inf Subur Jani Nainggolan menyatakan bahwa kegiatan tersebut sebagai wujud nyata kepedulian TNI terhadap masyarakat binaanya.
“Kegiatan ini merupakan bentuk pengamalan 8 wajib TNI, Satgas Yonif 133/YS membantu pembuatan kerajinan tangan sebagai komitmen memberdayakan UMKM di wilayah binaan dan membantu melestarikan kearifan lokal. Kami akan terus melaksanakan kegiatan ini untuk membantu perekonomian masyarakat,” ujar Danpos Sabah.
Sementara itu, Frans (45) salah satu warga Kampung Sabah, merasa senang atas kedatangan personel Pos Sabah dan mengucapkan sangat berterima kasih kepada Satgas Yonif 133/YS karena telah Membantu pembuatan kerajinan tangan khas papua dan membantu melestarikan kearifan lokal.
"Sa sampaikan salam hormat kepada segenap Aparat Keamanan disini karena selalu hadir bersama kami, bantu kami apapun kegiatannya dan sa berharap dengan kegiatan ini dapat membantu ekonomi masyarakat lebih bagus lagi dan semoga kebudayaan ini tetap lestari,” ujar Frans.