SIKABALUAN.Wp.com.  Perigati hari guru nasional yang ke 78 di SMPN 1 Siberut Utara,dengan tema (Bergerak bersama rayakan merdeka belajar)

Turut hadir dalam upacara hari guru nasional hari ini terlihat Gabugan seluruh sekolah yang ada di wilayah kecamatan Siberut Utara,camat Siberut Utara(Agustinus sabebegen,korwil Siberut Utara(Alek Saogo) kepala sekolah SMPN 1 Siberut Utara(Elias la'ia)dan guru-guru.sabtu (25/11/2023)

Camat Siberut Utara(Agustinus sabebegen) juga sebagai inspektur upacara hari guru nasional juga mengajak para guru,mengajar dengan propesional untuk menciptakan generasi penerus bangsa dan juga bagai mana menjalin hubugai antara orang tua Murid untuk menciptakan sekolah yang berkwalitas,katanya..

Di lanjut kata dia,,kenapa kita mengenang hari guru.kita perlu meng'igat, bagai mana kita di ajar dulu para guru yang telah tiada,hingga kita menjadi pintar sampai sekarang ini.dia juga perpesan,apa yang kita lakukan hari ini sangat luar biasa.

Peringati Sejarah Hari Guru Nasional yang
Penetapan tanggal perayaan Hari Guru Nasional tidak bisa dilepaskan dari sejarah dibentuknya organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Dilansir dari penelitian Dinamika Konflik Antara Persatuan Guru Republik Indonesia Dan Partai Komunis Indonesia, sebelumnya adanya PGRI, pada 1912 organisasi profesi guru ini bernama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).

Namun karena PGHB dinilai kurang efektif dalam penyetaraan hak para anggotanya, organisasi ini kemudian terbagi menjadi dua yaitu Persatuan Guru Bantu (PGB) dan Perserikatan Guru Desa (PGD).

Kemudian pada 1932, PGHB berganti nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Awalnya perubahan nama mendapat kritik dari pihak Belanda karena terdapat kata Indonesia, namun nama itu tetap dipertahankan hingga masa penjajahan Belanda selesai.

Namun pada masa kedudukan Jepang, PGI dilarang melakukan aktivitasnya. Tidak hanya aktivitas keorganisasian, bahkan segala aktivitas pendidikan juga, hingga seluruh sekolah tidak diizinkan beroperasi.

Hingga akhirnya hal itu berakhir saat Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Dan untuk membangkitkan kembali aktivitas pendidikan, diadakan Kongres Guru Indonesia yang dipimpin para tokoh pendidik seperti Amin Singgih dan Rh. Koesnan. Kongres itu berlangsung pada 24 sampai 25 November 1945 di Sekolah Guru Puteri di Surakarta.

Kongres tersebut menghasilkan keputusan penghapusan segala aspek perbedaan dalam semua organisasi dan kelompok guru. Dari kongres itulah kemudian lahir Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), yang dibentuk pada 25 November 1945. Organisasi tersebut bertujuan untuk menyatukan seluruh tenaga pendidik di Indonesia.


Pewarta : Sudarmono
Editor     : eliyusnita
 
Top