PAPUA Barat.Wp.Com.Ada sebuah nama permainan yang sangat sederhana, yang biasa sering kita dengar dari semua lintas generasi usia ialah “Pesawat kertas.” Permainan ini mengajarkan kita tentang arti harapan ataupun impian yang dilandasi dengan keberanian. Pesawat kertas adalah sebuah simbol dari keinginan untuk menggapai harapan ataupun mimpi dan cita-cita.

Pasukan Yudha Sakti memanfaatkan permainan ini sebagai _entry point_ untuk memotivasi anak-anak yang memiliki semangat sangat luar biasa di Kampung Susumuk, Kabupaten Maybrat - Papua Barat Daya untuk meraih cita-cita setinggi langit. Minggu, (14/01/2024).


Bintara Teritorial Satuan Tugas Batalyon Infanteri 133/Yudha Sakti, Sersan Satu Rohmat Ridhwan mengilustrasikan bahwa ketika seorang anak melipat selembar kertas menjadi sebuah pesawat, ia memancarkan harapan dan keinginan untuk melayang bebas di angkasa raya dibawah naungan langit yang begitu luas diatas hamparan bumi yang begitu indah.


“Dengan bermain bersama pesawat kertas, yang kami beri nama (Pesawat Kertas Harapan Dari Timur) kami ajarkan dan berikan stimulus kepada anak-anak bahwa mimpi dan imajinasi adalah kunci untuk mencapai segala sesuatu yang tampaknya tidak mungkin. Pesawat kertas mengajarkan kita untuk memiliki imajinasi yang tak terbatas, dan untuk tidak takut mengembangkan mimpi-mimpi kita dengan tekad dan keberanian,” terangnya.

Lebih lanjut, Sertu Rohmat Ridhwan Abituren Bintara PK 24 ini menjelaskan bahwa pesawat kertas juga mengingatkan kita tentang tidak mudahnya untuk mencapai harapan ataupun mimpi-mimpi. Dalam proses melipat pesawat kertas, kita harus mempelajari pola dan teknik yang benar agar pesawat dapat terbang bebas dengan baik.

“Proses melipat kertas menjadi pesawat  mengajarkan kita bahwa untuk mencapai harapan ataupun impian kita, kita perlu mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan tekad serta keberanian yang diperlukan,” pungkasnya.

Pesawat kertas mengingatkan kita bahwa tanpa persiapan dan usaha yang tepat, mimpi kita hanya akan menjadi secuil harapan yang melayang tanpa arah.

Wahai anak-anak hebat pemilik rambut keriting dan berkulit hitam yang luar biasa, teruslah semangat untuk menoreh cita-cita. Indonesia menunggu Darma Bhaktimu. (PEN YONIF 133)
 
Top